Review Film The Yinyang Master: Dream of Eternity, Mengapa Film Ini Wajib Masuk Daftar Film yang Harus Kamu Tonton


Beberapa waktu yang lalu, pecinta drama dan film China dihebohkan dengan kehadiran film The Yinyang Master: Dream of Eternity. Film yang dibintangi oleh Mark Chao dan Deng Lun ini merebut hati para pecinta film kolosal fantasy China, tidak hanya di China saja, namun juga di kancah internasional. Film ini diangkat dari novel karya Baku Yumemakura yang berjudul Onmyoji. The Yinyang Master: Dream of Eternity berkisah tentang Master Qing Ming, seorang master Yin Yang yang berbakat namun ada satu kekurangan yang dimilikinya yakni ia belum berhasil menciptakan mantra pelindung atau protection spell, padahal untuk menjadi seorang master yang sejati ia harus bisa menciptakan protection spell. Ia memiliki seorang master yang sangat disayangi dan menyayanginya. Sebelum masternya wafat ia berpesan pada Qing Ming untuk pergi ke Imperial City di mana ada tanda tanda bahwa evil serpent atau ular raksasa akan muncul, dan di Imperial City itulah ada evil serpent yang selama ini tersegel sehingga tidak mengganggu manusia, tepatnya di tubuh sang Empress.


Qing Ming lalu berangkat ke Imperial City dan bergabung dengan keempat master lainnya dari penjuru negeri. Dalam perjalanannya, Qing Ming bertemu dengan Boya, yang juga sesama master. Bedanya Boya sangat membenci demon, sementara Qing Ming justru menjadikan demon sebagai spirit guardiannya.  Kejadian demi kejadian menuntun Qing Ming dalam sebuah misteri terbesar di kerajaan, tentang siapa sebenarnya sang princess, siapa master Shou Ye, dan siapa sebenarnya Fangyue. Bersama dengan Boya yang kemudian menjadi sahabatnya, Qing Ming berusaha menguak misteri pembunuhan dan siapa sebenarnya dalang di balik pelepasan segel evil serpent yang selama ini tersegel dalam diri sang empress. 

The Yin Yang Master sendiri adalah film China pertama yang saya tonton lebih dari satu kali. Saya sangat terkesan dengan film ini. Kesan yang mendalam itulah yang membuat saya ingin menontonnya lagi dan lagi. Cinematography yang ciamik, character development para pemerannya yang apik, cerita dan plot yang penuh intrik dan menarik, CGI effects yang memukau mata, serta settings dan cerita cerita mitologi yang menyertainya membuat film ini sangat layak dimasukkan dalam daftar film yang wajib ditonton. Namun ada hal yang menarik, di film ini, perhatian saya justru tertuju pada para spirit guardians para master terutama spirit guardian Qing Ming yang memukau. Meski hanya sebagai peran pendukung, porsi mereka tetap cukup mendapat perhatian di film ini. Lalu chemistry antara Master Shou Ye yang diperankan oleh Wang Duo dan Fangyue yang dimainkan oleh Olivia Wang, benar - benar membuat penonton ikut terlarut dalam kisah cinta mereka berdua. Tentu saja, chemistry bromance antara Qing Ming dan Boya tak boleh dilewatkan, karena bagimanapun juga, mereka berdua lah tokoh sentral dalam film ini. Oke terakhir, sang sutradara, Guo Jingming juga resmi menjadi salah satu director film favorit saya dari China. Terlepas dari sejumlah kontroversinya, sutradara Guo memiliki ciri khas directing yang tidak semua sutradara memilikinya. Hal itu juga terlihat di beberapa film lain yang disutradarainya, misalnya L.O.R.D. 


Melihat review di atas, maka dengan senang hati, skor 9/10 saya berikan untuk film ini. Bagaimana? apakah tertarik untuk menonton The Yinyang Master: Dream of Eternity? 

Comments

Popular posts from this blog

Community Service Program: English for Marine Industry (Skim PIKAT - UPN Veteran Jawa Timur)

Zack Snyder's Justice League: The Epitome of Hope, Friendship, Trust, and Sacrifice